Indro Warkop bersama Plt Gubsu Tengku Erry Nuradi |
Perayaan satu dekade BSA Owners Motorcycles Siantar (BOMS)
benar-benar menciptakan sejarah untuk Kota Pematangsiantar. Ribuan
bikers dari nusantara dan mancanegara berbaur dalam semangat
persaudaraan. Mereka bersatu atas nama Bhineka Tunggal Ika tanpa
memandang Suku Agama dan Ras (SARA) demi menyaksikan peresmian Tugu
Becak BSA dan pencatatan rekor MURI.
Sabtu (15/10) pagi, langit cerah memayungi Kota Siantar. Beranjak
siang, mentari mulai bersinar terik. Namun tak menyurutkan langkah
ribuan bikers dan masyarakat Kota Pematangsiantar memadati Lapangan H
Adam Malik.
Mereka tetap semangat menanti kehadiran Presiden BOMS Kusma Erizal
Ginting, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi, Pj
Walikota Pematangsiantar Jumsadi Damanik, Indro Warkop dan Triyono,
perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Dan, tepat pukul 10.30 WIB, iring-iringan rombongan Presiden BOMS,
Indro Warkop, Gubsu, Pj Walikota Pematangsiantar, perwakilan MURI dan
lainnya, tiba di lokasi puncak acara One Decade BOMS to The World.
Kehadiran rombongan Gubsu, langsung disambut tarian Tortor Somba yang
dipersembahkan para penari dari Yayasan Perguruan Sultan Agung. Momen
ini langsung diabadikan para fotografer dan warga dengan kamera handphone-nya masing-masing.
Setelah semua rombongan duduk, puncak acara satu dekade BOMS dimulai
dengan pembacaan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Selanjutnya, Indro Warkop, tamu istimewa BOMS yang juga perwakilan
bikers nusantara memberikan kata sambutannya. Dengan menumpangi Becak
Birmingham Small Arms (BSA), Indro Warkop dibawa dari Balai Bolon menuju
panggung.
“Horas… Horas… Horas…Salam satu aspal. Saya di sini bukan kampanye,
tapi memenuhi undangan BOMS. Selamat, BOMS sudah 10 tahun. Kiprahnya
bukan main untuk daerah sendiri. Saya mewakili bikers nusantara
mengucapkan terimakasih untuk Pemprovsu dan Pemko Pematangsiantar yang
mengakui BSA menjadi ikon di Kota Pematangsiantar,” kata Indro dan
langsung disambut tepuk tangan seluruh bikers yang hadir.
Menurut Indro, menggunakan motor tua (BSA) merupakan hal yang
membanggakan. Dan, Kota Pematangsiantar patut berbangga karena melalui
perayaan BOMS ini, bisa menjadi Jendela Dunia untuk Indonesia . “Mari
kita kirim ke semua medsos (media sosial) tentang acara ini. Biar dunia
tahu bahwa Siantar itu indah,” ajak Indro Warkop, pria yang juga pernah
ke Siantar bersama mendiang Dono dan Kasino pada tahun 1979.
Indro juga mengajak semua yang hadir berterimakasih kepada
lingkungan. “Mari kita pelihara kehidupan sosial dengan warga dan
bangsa. Kita (bikers) perlu menjaga dan memberi sumbangsih untuk daerah
masing-masing. Perlu diingat, semua para bikers saudara. Persaudaraan
adalah benteng terakhir keutuhan NKRI. Mari kita jaga itu semua,” sebut
Indro.
Indro juga mengucapkan terimaksih karena bikers sudah diterima dengan
baik. “Selamat Pemko dan Pemrovsu. Hormat kami. Semoga Anda memimpin
warganya dengan amanah. Di Irian ada burung Cendrawasih. Cukup Sekian
dan Terimakasih,” pungkas Indro.
Setelah Indro, penyampaian kata sambutan dilanjutkan perwakilan
bikers dari Singapura, Mr Kumar, dari Raider Aid Singapore (RAS). Dengan
menggunakan bahasa Inggris, Kumar menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat pada perayaan satu dekade BOMS. Dan,
ditutup dengan meneriakkan horas sebanyak tiga kali.
Selanjutnya, Presiden BOMS Kusma Erizal Ginting memulai kata
sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada semua yang berkumpul
pada satu hari bersejarah dalam starting poin untuk Kota Pematangsiantar
menjadi daerah destinasi.
Rizal juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan doa Gubsu, Pj
Walikota Pematangsiantar, Danrem dan Danrindam. “Perjalanan BOMS sudah
10 tahun. BOMS berdiri pada atmosfer cukup panas. Saat itu, tahun 2006,
ada kebijakan ranperda bahwa BSA akan dihapus dari mata rantai sejarah.
Untuk itu, BOMS bangkit dan melawan,” sebut Rizal.
“Dan hari ini (kemarin) BOMS menorehkan sejarah tentang Kota
Pematangsiantar yang berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, dengan
daerah lain yang memiliki ikon. Pematangsiantar punya Becak BSA sebagai
ikon yang mengakulturasi sembilan etnik di kota ini. Kita juga akan
mencatatkan rekor MURI. Kita adalah bagian dari sejarah berbuat yang
berarti untuk anak dan cucu. Identitas Pematangsiantar harus
dipertahankan,” pungkas Rizal penuh semangat.
Setelah menyampaikan kata sambutannya, Rizal diberi penghormatan
berupa cinderamata yang diberikan langsung oleh bikers dari Bali , Atta
Gautama. Dan, penyampaian kata sambutan dihentikan sejenak untuk
menyaksikan aksi para pesepeda BMX Siantar yang sudah mengikuti kegiatan
nasional. Aksi mereka langsung mengundang decak kagum seluruh yang
hadir.
Selanjutnya, rombongan Gubsu, Pj Walikota, Danrem dan Dan rindam dan
Indro Warkop diberi penghormatan oleh BOMS berupa penyematan pin. Lalu,
tamu-tamu istimewa itu menorehkan tanda tangan pada kain putih berjudul
Aspirasi Bikers untuk Becak sebagai Cagar Budaya.
Setelah penandatanganan aspirasi, rombongan menumpangi becak-becak
BSA yang akan membawa mereka menuju lokasi Tugu Becak BSA yang akan
diresmikan, sekaligus menyerahkan piagam dari MURI.
ConversionConversion EmoticonEmoticon